6 Fakta Lokananta, Studio Musik Pertama di Indonesia yang Kini Punya Wajah Baru

lokanantamusik.id – Kota Surakarta atau Solo kini memiliki ikon wisata baru, yakni Lokananta Bloc. Sebagian wisatawan, tentunya tidak asing dengan nama Lokananta yang merupakan studio rekaman musik legendaris di Kota Solo. Setelah tutup sementara untuk revitalisasi sejak November 2022, Lokananta kini hadir kembali dengan wajah baru yang lebih menarik. Pada 3 Juni 2023 lalu, Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan pembukaan Lokananta usai renovasi, seperti dikutip dari Tribun News.

Lokananta, Studio Musik Pertama Indonesia yang Sedang Direvitalisasi Mencari Kepingan Sejarah Musik di Lokananta Kini, Lokananta memiliki wajah baru. Dari studio rekaman tua menjadi destinasi wisata berbasis musik yang dilengkapi dengan area kreatif dan niaga bagi musisi, seniman, dan UMKM.

Jika ingin berkunjung lokasinya berada di Jalan Ahmad Yani Nomor 379 A, Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Solo. Fakta Lokananta  Sebelum berkunjung, simak lebih dulu fakta mengenai Lokananta yang menarik untuk diketahui. Lihat Foto Pengunjung mengabadikan foto di Galeri Lokananta, Solo, Jawa Tengah, Kamis (15/6/2023). Pasca-revitalisasi, Galeri Lokananta dibuka untuk umum pada Rabu-Senin, pukul 10.00-17.00 WIB.(Kompas.com/Reza Kurnia Darmawan)

1. Studio rekaman tertua di Indonesia  Lokananta adalah perusahaan rekaman pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan pada 1956, berdasarkan informasi dari website Indonesia.go id. Usia bangunan cagar budaya ini telah mencapai 67 tahun. Lokananta dibangun atas usul Kepala Jawatan Radio Republik Indonesia (RRI) R Maladi bersama dengan Oetojo Soemowidjojo dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero. Tujuannya untuk merekam materi siaran yang akan disiarkan RRI dalam bentuk piringan hitam. Sebagai titik nol musik Indonesia, Lokananta sempat mengalami kejayaan di era 1970-an hingga 1980-an, dengan mengorbitkan sejumlah legenda musik Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Sam Saimun. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, Lokananta sempat tertinggal sampai vakum dan terbengkalai pada era 1990-an. Namun, kini studio rekaman legendaris ini kembali ramai dikunjungi wisatawan.

2. Arti nama Lokananta  Tak hanya indah, nama Lokananta memiliki makna yang bagus. Nama Lokananta diambil dari Bahasa Sansekerta yang berarti gamelan dari khayangan yang bersuara merdu, seperti dikutip dari website Indonesia.go id. 

3. Menjadi label rekaman Pada 1961, studio Lokananta diubah statusnya menjadi perusahaan negara dengan nama baru, yakni PN Lokananta. Sejalan dengan itu, bidang usahanya pun diperluas menjadi label rekaman, yang berfokus pada karya lagu daerah dan pertunjukan seni serta penerbitan buku dan majalah. Rekaman untuk para musisi Tanah Air mulai dilakukan ketika Indonesia menjadi penyelenggara Asian Games ke-IV, pada 15 Agustus 1962, seperti dikutip dari website Indonesia.go.id. Kala itu, musisi lokal menyanyikan sejumlah lagu daerah dan direkam dalam piringan hitam, lalu dibagikan sebagai cindera mata Asian Games 1962. Selepas itu, Lokananta mulai memberanikan diri memproduksi piringan hitam dari musisi terkenal, seperti Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, Sam Saimun, dan maestro jazz Buby Chen. Waldjinah tercatat sebagai musisi pertama yang merekam suaranya di Lokananta, pada 1959.   Lihat Foto Pengunjung mengabadikan foto di Galeri Lokananta, Solo, Jawa Tengah, Kamis (15/6/2023). Pasca-revitalisasi, Galeri Lokananta dibuka untuk umum pada Rabu-Senin, pukul 10.00-17.00 WIB.(Kompas.com/Reza Kurnia Darmawan)

4. Koleksi di Lokananta  Lokananti menyimpan berbagai koleksi yang mewarnai sejarah musik Indonesia. Terdapat koleksi sekitar 53.000 keping piringan hitam. Selanjutnya, ada sebuah ruangan yang menyediakan penjualan compact disk (CD) dan kaset hasil alih media dari piringan hitam dari artis top Indonesia, seperti Koes Plus, The Steps, Waldjinah, dan lainnya. Pengunjung juga bisa menjumpai uang koleksi mesin-mesin rekaman  Lokananta. Contohnya, mesin quality control (1980), pattern generator (1980), mesin pemotong pita (1980), dan sebagainya. Arsip-arsip pidato kenegaraan Bung Karno pun tersimpan di sini.

5. Punya nama baru Setelah dibuka usai renovasi pada 3 Juni 2023 lalu, Lokananta kini memiliki nama baru yakni Lokananta Bloc. Kawasan seluas luas 2,1 hektare ini, kini menjadi destinasi wisata cagar budaya sekaligus ruang kreatif publik komersial berbasis musik. Lokananta Bloc disulap menjadi ruang kreatif publik seperti M Bloc Space dan Pos Bloc di Jakarta, JNM Bloc di Yogyakarta, Pos Bloc di Medan, dan Fabriek Bloc di Padang.

6. Fasilitas baru di Lokananta Bloc Lihat Foto Pengunjung mengabadikan foto di Galeri Lokananta, Solo, Jawa Tengah, Kamis (15/6/2023). Pasca-revitalisasi, Galeri Lokananta dibuka untuk umum pada Rabu-Senin, pukul 10.00-17.00 WIB.(Kompas.com/M. Sadheli) Pengunjung bisa menjumpai beragam fasilitas baru di Lokananta Bloc. Ada lima fasilitas utama Lokananta Bloc, meliputi museum atau galeri studio rekaman, arena pertunjukan, area kuliner, dan galeri UMKM. Pengunjung pun dapat melakukan berbagai aktivitas seru di kawasan Lokananta Bloc. Mulai dari melihat galeri Lokananta, menonton konser, atraksi seni budaya, rekaman musik, dan mengunjungi pameran musik. Wisatawan juga bisa belanja vinyl, belanja cinderamata musik, nongkrong di kafe, atau sekadar bersantai menikmati sore di ampiteater Lokananta Bloc. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *